Bola Kebahagiaan Joy

 

Hai, Kala di sini. Sesuai janjiku, aku bakal menulis soal ‘Bola Kebahagiaan Joy’ yang harusnya kutulis akhir tahun lalu tapi terus saja kutunda. Omong-omong, Joy disini bukan nama adikku, ya. Inspirasinya tuh dari film Inside Out yang salah satu tokohnya bernama Joy yang merupakan sebuah perwujudan emosi gembira. Setengah tahun lalu, hidupku penuh dengan kejutan yang menyenangkan sampai I think it’s too good to be true. Makanya, inginnya kutulis di akhir tahun sebagai sebuah refleksi singkat. 

Aku bukan orang yang humoris. Dan sepanjang ingatanku, aku bukan orang yang suka tertawa juga. Bahkan aku ingat aku pernah menulis kata-kata yang isinya, aku bahkan lupa kapan terakhir aku tertawa. Jadi, ketika ada orang yang benar-benar tertawa dengan renyah mendengar celotehanku, aku jadi bingung sendiri. Aku tahu mereka bukan menertawakanku dalam konotasi negatif and I’m not joking either. So, I suppose how I said things are funny enough for them to laugh. I don’t know about you tapi aku merasa tersanjung kalau ada orang yang tertawa tanpa aku mencoba untuk membuat lelucon. Dan energi positif itu kembali juga pada diriku. 

Aku berkenalan dengan banyak teman dari berbagai latar belakang. Bahkan dengan bahasa ibu yang sama, ada banyak lontaran kata-kata, ‘Iyakah? aku baru tahu, loh.’ Membuatku ingin mengunjungi sendiri kota-kota mereka. Mimpi jalan-jalan keluar negerinya ditunda dulu, deh. Padahal di negara sendiri aja taunya cuma Bandung-Jakarta-Bandung. Jauh-jauh cuma mentok ke Yogyakarta. 

Tapi liburan itu cuma sesaat, sama seperti kebahagiaan yang aku rasakan. Sama seperti perasaan lucu yang mereka rasakan. Karena ketika jimat keberuntunganku habis, mereka akan sadar betapa membosankannya aku. Dan aku bilang ini bukan untuk mengasihani diri sendiri atau meminta belas kasihan. Tapi begitulah diriku yang sebenarnya. Aku justru bingung dengan diriku yang bisa pura-pura sok asyik seperti seorang aktor yang bersandiwara. Dan kalian, penonton kemudian mempercayai bahwa karakter yang sang aktor mainkan merupakan sifat asli sang aktor. Ketika memikirkannya, aku jadi takut dengan diriku sendiri. Karena aku bisa tak lelah-lelahnya memainkan sandiwara itu. 

Sandiwara yang perlahan memudar karena aku bisa merasakan sifat melankolisku menyelusup ke dalam dada. Diam-diam merayap ke tahta yang pernah ia duduki bertahun-tahun sebelumnya. Pada saat ia benar-benar menduduki tahta itu, aku tahu aku akan jadi manusia membosankan lagi. Perasaan familiar itu aku sebut setelan default-ku. Dunia hingar-bingar itu menjadi dunia yang sendu kembali. Dan kalimat-kalimat yang berseliweran di udara bukan berasal dari manusia asli tapi tokoh-tokoh di kepalaku yang berdebat, berbicara, dan merayu.

Oh, aku masih bisa bersandiwara. Tapi, malam-malam hening menjadi lebih panjang dan melelahkan. Aku harus mengakuinya tapi seseorang pernah bilang, bahwa berhubungan dengan orang lain itu, layaknya cairan kimia dimana aku bisa bereksperimen dan dunia ini adalah laboratoriumnya. Dulu, aku tak mengerti apa yang ia ucapkan, aku bahkan tak tahu bagaimana caranya bereksperimen. Tapi sekarang, aku sepertinya mengerti apa yang ia katakan. Karena berbicara tak pernah menjadi hal yang mengalir begitu saja buatku. Aku membaca reaksi dan jawabanku bergantung pada seberapa banyak aku ingin orang itu tahu soal diriku. Aku terkadang memberikan apa yang orang itu inginkan namun tak jarang juga sengaja tak memberikan apa yang ia inginkan dariku. 

Oh, sekarang akulah orang jahatnya.

Tapi orang jahat juga butuh teman. Dan aku rasa menyenangkan untuk punya teman yang bisa diajak pergi bermain sama-sama. Untuk menjadi salah satu dari begitu banyak manusia. Karena percayalah, aku bisa menjadi orang paling congkak ketika sendiri. Berpikir bahwa dunia berputar di poros hidupku sendiri. Bermain di dalam dunia imajinasi sendiri dan menciptakan skenario kehidupan. Kehadiran mereka menempeleng aku kembali ke dunia nyata kalau aku bukan siapa-siapa. Dan perlahan sandiwara itu bermetamorfosis menjadi diriku yang sebenarnya. Bukan lagi untuk bereksperimen tapi menjadi salah satu spesimen dalam eksperimen itu sendiri. 


Komentar

Postingan Populer