Jadi BABU (BAwahan BUkan?) Lagi?
Hai, Kala di sini. Aku sudah kembali bekerja lagii! Itu artinya bakal ada banyak cerita soal kelakuan aneh pelanggan dan para hairstylist di sini. Buktinya, aku baru tiga hari bekerja, aku sudah ada cerita untuk kalian. Aku yang dulu, menyandang gelar hairstylist -diberikan secara sepihak oleh bosku tanpa disetujui oleh perusahaan- harus menjadi babu lagi sekarang. Jadi gini ceritanya,
Bosku yang pertama tuh, sebenarnya jahat baik jahat. Dia kasih kita tekanan untuk jual kartu member banyak tapi memberikan kesempatan untuk punya pelanggan sendiri, ga jadi babu lagi. Singkatnya, tanggung jawab berbanding lurus dengan gaji. Makin stres sih, tapi duit juga makin gede. Jujur, ini jadi tantangan buat aku sendiri yang gak jago-jago amat. Tapi menurutku, ini juga buat aku berkembang lebih cepat dari pada teman-temanku yang masih jadi babu suruhan shejishi.
Tapi, memang gak ada yang pasti di dunia ini. Hari ini ia menjadi bos, besoknya ia menjadi bebek. Ngga deng. Karena tekanan bos terlalu besar buat para hairstylist lain, mereka semua (semua!) keluar dari salon. Pada saat kejadian ini, aku sedang bersekolah jadi tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Singkat cerita, ia keluar dari salon lalu para hairstylist kembali.
Lucu, ya. Terakhir kali aku kerja, para hairstylist masih sibuk menjilat bos, tadi aku lihat, sudah ada saja yang tidur dan cuci rambut pada saat jam kerja (yang ternyata dibolehkan kalau tidak ada pelanggan). Kerja sih, jadi lebih santai. Cuma karena aku belum lulus ujian hairstylist, aku balik lagi jadi babu. Masalahnya gini ya, kalau jadi babu hairstylist yang dari dulu emang udah jadi hairstylist, sih gapapa.
Tapi ini, orang yang lebih telat bergelut di bidang tata rambut, dan sekarang sudah menjadi hairstylist harus kulayani juga pelanggannya. Rasanya tuh ada ego ketika kamu bisa cuci rambut duluan tapi ujung-ujungnya kamu masih cuci rambut, mereka udah jadi hairstylist. Dulu kamu sejajar dengan mereka dan saling menunjukkan keahlian masing-masing, sekarang bruk... Tiba-tiba kamu di bawah mereka, kerja lebih cape, duit lebih sedikit.
Ini beneran ngajarin aku kalo gak ada yang pasti di dunia ini. Dan cerita orang kaya mendadak bangkrut tuh ada dan beneran. Yah, aku gak sampe bangkrut sih. Tapi yang lebih terpenting adalah betapa berharganya sebuah identitas diri. Sebelumnya bos menganggap aku sebagai hairstylist, sekarang tak akan ada orang yang mau mengakuiku. Hari ini dia bilang cinta, besoknya ia bahkan tak mengenali lagi wajahmu.
Kalau terus mengandalkan apa kata orang tentang aku, aku pasti akan terombang-ambing dan kehilangan citra diri. Sebentar mereka bilang aku jenius, sebentar lagi mereka bilang aku terlalu ambisius. Dan ini jadi mengingatkan aku lagi, ada satu otoritas yang memberikanku identitas yang tak akan pernah berubah. Dia bilang aku anakNya dan jadi seorang anak, aku punya hak istimewa. Ia menerima aku apa adanya ketika aku berada di titik tertinggi maupun terendah sekalipun. Pokoknya aku gak akan takut kelaperan, deh.
Ketika sadar akan satu statement itu, ajaibnya semua kekhawatiran, ketakutan, lelah rasanya lenyap begitu saja. Iya, sekarang aku kerja lebih cape, iya sekarang statusku lebih rendah dibanding mereka-mereka dan mungkin gajiku lebih rendah. Tapi karena aku tahu ada hal yang tak berubah, ada yang bisa menjadi peganganku ketika semua hal di dunia ini tak menentu, rasanya kerja tidak menjadi beban lagi.
Aku tak lagi membanding-bandingkan diri dengan mereka dan merasa kecil hati. Aku juga tak merasa tak adil lagi. Kalau bos saja bisa begitu saja ditendang dari toko, apalah kita yang cuma jadi karyawan biasa. Lebih baik aku jadi pembantu keren yang tahu ini-itu daripada aku jadi hairstylist yang tak tahu apa-apa. Apalagi sekarang adikku sudah berada di Taiwan, aku cuma berpikir apa saja yang hendak kulakukan bersama adikku. Apalagi tahun ini adalah tahun pertamanya melewati tahun baru jauh dari orang tua kami.
Lagipula, tak ada yang bisa kulakukan dengan perubahan ini. Aku cuma bisa bekerja sebaik dan semaksimal mungkin dengan hati yang bersukacita. Karena hati yang riang adalah obat yang manjur. Segini dulu, besok aku ceritain pas aku main ke Taipei temenin temen dari Aussie yang baru pertama kali ketemu!
Yes.... berbahagia u bisa rasakan Dia hadir dlm hidupmu. Baik suka maupun dukamu. Dan ujian itu wajib hukumnya, ketika kamu di dunia. Andai km sdh ujian sbg hairstylish, maka u akan diakui.
BalasHapus. Begitulah cara dunia ini...
Thank you for sharing...
BalasHapusWhen you know who you are, it doesn't matter what they tell you, it won't change who you are... You are His beloved! Isaiah 43:4 ๐ฉต
Cerita yg di Taipei mana??
BalasHapus