Di Taiwan Belajar Tetembakan??
Hai, Kala di sini. Beberapa hari yang lalu, di depan perpustakaan ada sebuah booth di mana semua orang yang menjaga booth tersebut memakai seragam tentara. Sejujurnya, aku ingin pergi melihat-lihat benda-benda keren yang dipajang. Tapi, berkaca dari kemampuan Mandarinku yang masih amburadul dan raut wajah serius ditambah pakaian mereka yang terlihat gagah, aku mundur selangkah dan memalingkan wajah. Untungnya, saat pelajaran Bahasa Inggris, guru membiarkan kami melihat-lihat.
Karena bersama teman-teman yang kemampuan Mandarinnya mumpuni, aku jadi lebih berani untuk bercakap-cakap. Pada awalnya, kami mengantri untuk bergiliran menembak sasaran. Namun karena antrian yang panjang, aku bersama tiga teman lainnya mencoba untuk naik mobil militer. Di luar dugaan, mereka semua ternyata ramah-ramah dan... Ganteng uhuyy.
Kemudian, kami mencoba untuk bermain sebuah permainan. Sayangnya aku tak mengambil foto saat kami bermain karena terfokus untuk menyelesaikan misi wkwk. Permainannya seperti labirin yang terbuat dari kawat. Kami kemudian diberi sebuah tabung yang dapat mengeluarkan suara jika terkena dengan kawat tersebut. Mungkin karena dialiri listrik. Kalau berhasil (kami masih mengeluarkan suara, sih) dikasih bolpen, loh.
Baru saat sebagian siswa sudah main tetembakan, aku dan temanku mencoba untuk menembak sasaran juga. Sebelumnya, seorang temanku sudah memberi tahuku sebuah tips agar tembakanku tidak meleset. Pada awalnya, aku tidak begitu percaya dengan diriku mengingat aku menggunakan kacamata minus yang tebalnya macam pantat botol. Tapi setelah berhasil menembak satu sasaran, lalu satu lagi, rasanya tingkat kepercayaan diriku meningkat.
Apalagi reaksi dari tentara yang membantu kami terlihat excited melihatku dapat menembak tepat sasaran. Aku tahu aku bukanlah yang tercepat. Tapi bagiku, reaksinya cukup membuatku bangga dengan diriku sendiri. Lewat belajar menembak sesuai sasaran, aku belajar untuk fokus pada tujuan utamaku. Untuk tetap tenang meski sasaran bergerak terus. Tapi, aku merasa yang terpenting adalah, saat kau mengetahui sebuah trik mengenai suatu hal, kau pasti akan merasa suatu hal itu lebih mudah dijalani.
Di akhir tour singkat kami, aku melihat-lihat berbagai makanan yang para tentara biasa konsumsi. Aku juga mencoba biskuit dari putih telur, rasanya enak dan memang berstruktur padat agar mengenyangkan. Kami pun ditawari untuk memakai seragam tentara. Aku berkesempatan memakainya dan tak mau berbohong, aku tak menyesal karena telah mencoba untuk memakainya.
Segini dulu postinganku kali ini. Aku tak tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Apalagi mengingat orang-orang yang berada di belahan dunia lain sedang tak baik-baik saja. Lebih menyesakkan karena aku tahu aku tak dapat berbuat apapun mengenainya.
Komentar
Posting Komentar