Mitologi Nordik

Jika menyebut kata ‘mitologi’, apa yang pertama kali terlintas di benak kamu? Zeus, Athena, atau Afrodit? Pasti kebanyakan akan menyebutkan dewa-dewi dari Mitologi Yunani. Padahal ada begitu banyak mitologi dari seluruh dunia, misalnya Mitologi Mesir atau buku ini, Mitologi Nordik. 

Menurut buku ini, para dewa Asgard (tempat tinggal para dewa-dewi Nordik, seperti Olympus) datang dari Jerman, menyebar ke Skandinavia, kemudian meluas ke bagian-bagian dunia yang dikuasai bangsa Viking. Sama seperti mitos dari belahan dunia lain, cerita ini juga biasanya tersebar secara lisan dari generasi ke generasi. Namun semenjak agama Kristen menggantikan pemujaan dewa-dewa, cerita ini mulai ditulis supaya mereka tak lenyap.

Sejujurnya, sebelum membaca buku ini, aku sudah meluangkan waktu untuk membaca ulasannya terlebih dahulu. Setelah membacanya, aku semakin tak yakin untuk membaca buku ini. Mau bagaimana, begitu membaca ulasannya aku langsung diterjunkan ke dunia yang sangat berbeda sekali dengan dunia yang biasa aku kenal. Belum lagi banyak sekali nama-nama asing yang sama sekali baru bagiku. Akhirnya, buku ini tergeletak untuk waktu yang cukup lama di rak.

Aku tak akan menjelaskan detail mengenai dunia antah berantah ini. Tapi akan kuselipkan gambar di bawah untuk memberikan gambaran. 

Nah loh, bisa gak bacanya? Tenang aja, aku juga gak tau kok cara baca yang benernya kayak gimana. Wkwk. Sebelum ke ulasannya, mungkin ada yang sama sekali awam dengan mitologi ini atau tidak mengikuti perkembangan film-film MCU (aku, contohnya) hingga tak tahu siapa pemain utama mitologi ini. Mari aku kenalkan, yang pertama ada Thor. Merasa familiar dengan namanya? Aku bukanlah fans film MCU tapi aku tahu nama itu. Ini dia tampangnya, versi film dan versi mitologinya.

Sama-sama kuat dan berbadan besar, namun Thor di mitologi memiliki jenggot merah. Ia selalu berbicara blak-blakan dan baik hati. Palunya, Mjollnir menjadi senjata andalan Thor. Bagaimana Thor mendapatkannya bisa ditemukan di buku ini. 

Pemain kedua yang sama penting adalah ayah dari Thor, Odin. Ia adalah dewa tertinggi dan tertua di antara para dewa. Ia dapat merubah bentuk menjadi apapun yang dia inginkan. Burung gagaknya ini akan terbang untuk mencari berita dan membisikkannya ke telinga Odin. 

Pemain ketiga, love-hatenya para dewa di Asgard adalah Loki. Namanya juga tersebut di film-film MCU dan ia diceritakan sebagai karakter antagonis (kalau aku tak salah). Tapi, percaya deh, kamu juga bakal gemas sendiri sama kelakuan Loki ini. Ia bukanlah seorang dewa namun kecerdikannya mampu menyelamatkan para dewa sehingga ia dipertahankan. Tapi, tak jarang karena kecerdikannya juga, para dewa dibuat pusing tujuh keliling. Ini adalah rupanya, versi film dan versi mitologi. Karakter favorit aku di buku ini adalah doi :D (banyak belajar caranya jadi curang cerdik).

Nah, buku ini diawali dengan pengenalan tokoh lalu cerita bagaimana semuanya berawal sekaligus berakhir. Bagian ini yang sebenarnya agak susah dicerna, karena seperti yang sudah aku sebutkan, dalam satu bab ini saja sudah ada belasan nama asing seperti nama tempat maupun nama para dewa. Tapi tenang saja, dunia yang berbeda ini begitu menarik untuk diselami. Tanpa sadar, kamu akan masuk ke dimensi lain and find yourself really enjoying it. 

Setelah membaca buku ini, seperti yang Neil Gaiman sampaikan, kita akan punya bahan cerita mengenai asal usul terbentuknya sesuatu. Contohnya bagaimana manusia awal diciptakan atau tahukah kamu mengapa bisa ada gua yang dialiri oleh anak sungai di tengah-tengahnya? Meski terlihat tak masuk akal, kita sebenarnya dapat memetik banyak pelajaran hidup dari membaca kisah-kisah ini. Buku ini cocok bagi kalian yang sedang mencari bacaan ringan di akhir pekan.

Oh ya, buku ini terdiri dari beberapa bab yang memiliki ceritanya masing-masing sehingga tak masalah kalau mau membaca tak berurutan pun. Buku ini ringan, menghibur, dan penuh dengan akal licik (semuanya berasal dari Loki, tentu saja). Karena buku ini, aku jadi ingin membaca cerita mitologi lainnya. 

Bagian akhir ini bukan review, tapi kisah paling menarik masing-masing karakter versi Kanala. It contains spoiler. So don’t say I didn’t tell you before.

Odin - Mead untuk Para Penyair. Mead adalah sesuatu yang dapat membuat seseorang paling kaku menjadi penuh dengan impian besar, bijaksana, dan indah. Orang ini kemudian dikenal sebagai penyair. Singkat cerita, Odin tertarik dengan mead yang dimiliki oleh Suttung, seorang raksasa. Pada bab ini, kalian dapat mengetahui asal muasal mead tersebut. Odin kemudian menyamar menjadi manusia biasa dan memulai perjalanannya. Setelah diketahuinya bahwa tong-tong mead tersebut disembunyikan oleh Suttung di dalam gunung, ia mengubah dirinya menjadi ular supaya dapat masuk ke dalam. DI sana ia bertemu dengan Gunnlod, putri Suttung. 

Odin tidak bodoh, ia merayu Gunnlod dalam wujud manusianya. Cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama namun tidak menggunakan kekerasan. Ia memuji Gunnlod seolah-olah yang dia inginkan adalah raksasa itu sehingga ketika Gunnlod terenyuh, Odin dengan leluasa meminum mead tersebut sampai ludes. Gunnlod yang mengetahui bahwa dirinya ditipu langsung menyerang Odin. Dengan sigap, Odin mengubah dirinya menjadi elang. Suttung yang menyadarinya langsung mengubah dirinya menjadi elang juga.

Mereka berdua berkejar-kejaran di udara. Ketika Odin memasuki halaman Asgard, ia meludahkan mead dari paruhnya ke dalam tong yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh Thor. Suttung terbang semakin dekat dan tahu apa yang dilakukan Odin? Ia menyemprotkan sebagian meadnya dari anusnya. Cairan itu sangat bau dan membutakan mata Suttung. Ketika aku membaca bagian ini, aku tak pernah merasa begitu dihibur sebelumnya. Jadi ketika kau menemukan penyair yang buruk, kau tahu darimana ia meminum meadnya. 

Astaga, I can’t believe myself. Daripada memilih cerita mengenai asal usul kebijaksanaan Odin, aku malah memilih cerita ini wkwkwk.

Thor - Pernikahan Freya yang Tidak Lazim. Tahu palu Thor yang legendaris? Suatu ketika ia terbangun, ia tak dapat menemukan palu tersebut. Ketika terjadi sesuatu yang tak beres, ia langsung memikirkan dua kemungkinan. Apakah ini ulah Loki? Dan yang kedua, pergi mencari bantuan pada Loki. Ia kemudian mengetahui bahwa Thrym, penguasa para raksasa yang mencuri palu Thor. Sama seperti dunia manusia, para dewa juga harus menebus palu Thor dengan sesuatu. Dan raksasa ini minta si cantik Freya. 

Tentu saja Freya dengan tegas menolak. Loki yang bahkan dengan mudah membujuk seseorang jika dihadapkan dengan Freya yang marah, ia tidak akan berkutik. Akhirnya, atas ide Heimdall, Thor dirias menjadi pengantin perempuan. Di sini saja, sudah sangat menarik, kan? Bayangkan tubuh kekarnya yang memakai gaun pengantin. Para dewi merias Thor supaya ia menjadi secantik seorang lelaki kekar bisa. 

Mereka pergi ke dunia para raksasa dengan satu misi, lakukan apapun yang dapat membuat Thrym ilfeel sama Thor aka Freya kemudian merebut palu tersebut. Yang pertama sebenarnya lumayan mudah. Thor dengan nafsu makannya yang luar biasa membuat Thrym terheran-heran karenanya. Loki yang menyamar menjadi pelayan perempuan sampai kelabakan mencari alasan. Ketika tiba saatnya untuk pernikahan, Mjollnir, palu Thor ditampilkan. Dengan palunya yang berada di depan mata, tak sulit bagi Thor untuk membunuh semua raksasa yang berada di ruangan tersebut. Jadi begitulah kisahnya, bagaimana ceritanya Thor berpura-pura menjadi pengantin wanita. 

Loki -Mendirikan Tembok. Memilih cerita ikonik mengenai Loki itu punya kesulitan tersendiri bagiku. Karena hampir di setiap cerita, Loki selalu jadi biang keroknya. Kalaupun tidak, ia akan pahlawan bagi para dewa Asgard. Tapi aku memilih satu yang licik. cerdik, dan agak lucu sebenarnya.

Pada suatu ketika, para dewa di Asgard memutuskan untuk mendirikan tembok tinggi dan besar untuk melindungi kawasan mereka dari para troll maupun para raksasa. Keesokan harinya, datanglah seorang yang tidak dikenal yang menawarkan jasanya bagi para dewa untuk mendirikan tembok. Tentu saja, ada bayaran mahal bagi jasanya. Ia meminta Freya untuk menjadi istrinya, matahari, dan bulan. Sebuah pilihan yang sulit bagi para dewa. Bukan Loki namanya kalau ia tidak datang dengan sebuah ide. Ia mengusulkan untuk memberi persyaratan yang mustahil dilakukan oleh manusia biasa, yaitu dia tak boleh meminta bantuan siapapun dan ia harus membangun tembok itu dalam satu musim.

Mustahil, kan? Tapi orang yang tak dikenal ini sepertinya memang bukan manusia. Karena pada akhir musim dingin, ia sudah hampir menyelesaikan pembangunan tembok tersebut. Para dewa ketar-ketir. Tak mungkin mereka rela kehilangan Freya apalagi bulan dan matahari. Si tukang tembok ini membangun bersama dengan kudanya, Svadilfari. Dan agaknya, ia juga bukan kuda biasa karena ia mampu naik-turun gunung sambil membawa batu-batu besar untuk disusun menjadi tembok. 

Tentu saja para dewa menyalahkan Loki, si pemberi ide. Ia diancam akan disiksa dengan sangat buruk dan memalukan. Dan terberkatilah Loki dengan seribu idenya. Karena ketika si tukang tembok ini memanggil kuda kesayangannya, kudanya tersebut tak menghampirinya. Sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya. Ia memaki-maki dan memanggil kembali kudanya. Svadilfari tak menyahut. Akhirnya, ia sendiri yang naik gunung untuk mengambil balok-balok batu.

Tapi, fajar sudah menyingsing dan musim sudah berganti. Si tukang tembok gagal menyelesaikan pekerjaannya. Ia marah dan keluarlah rupa aslinya yang bagaikan dinding batu, berkerut dan memiliki tinggi 15 meter. Ia marah dan berniat membunuh dewa-dewa yang licik itu. Namun, di belakang mereka, Thor dan palunya sudah menunggu. Hal terakhir yang dilihatnya adalah sambaran palu itu ke arahnya.

Anehnya, ketika semua dewa memuji kecerdasan Loki, ia tak muncul merayakan kemenangannya. Sebagai gantinya, muncul anak kuda kelabu yang memperlakukan Loki sebagai ibunya. Kuda ini paling cepat, paling kuat, dan memiliki kaki delapan. Dan apa hubungan kuda ini, Loki, dengan Svadilfari? Kalau kamu masih belum sadar, aku kasih clue-nya. Ingat gak, kalau Loki bisa merubah dirinya sendiri? Dari situlah kuda kaki delapan ini muncul wkwkwk. Ngomong-ngomong, semenjak hari itu, tak ada yang berani membicarakan silsilah kuda itu di dekat Loki. 

Komentar

Postingan Populer